(Kis. 1:1:11; Mat. 28:16-20)
Teks Kitab Suci
16 Dan kesebelas murid itu berangkat ke Galilea, ke bukit yang telah ditunjukkan Yesus kepada mereka.17 Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu.18 Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
Renungan oleh Romo L Prasetya, Pr
“Diutus”
Setiap kali membaca koran atau melihat TV banyak peristiwa yang menggelikan, sekaligus memrihatinkan, berkaitan dengan orang-orang yang dipilih oleh rakyat, yaitu pemimpin dan/atau anggota DPR. Dulu, mereka dipilih untuk memperjuangkan nasib dan kepentingan rakyat, setelah terpilih, mereka lupa dengan rakyat dan melukai hati rakyat dengan sikap dan semangatnya yang arogan serta mementingkan kepentingan diri dan partainya. Kontribusi bagi rakyat sangatlah sedikit, tetapi tuntutannya sangat banyak sehingga tanpa rasa malu sedikit pun menggunakan uang rakyat seenaknya, misalnya pergi ke luar negeri dengan alasan kunjungan kerja, membangun gedung DPR dengan anggaran yang sangat besar. Inilah utusan atau wakil rakyat???
Hari ini adalah hari raya Kenaikan Tuhan. Peristiwa ini terjadi 40 hari setelah Yesus bangkit. Dalam peristiwa ini, Yesus berkenan untuk mengutus murid-murid-Nya guna memberitakan Injil atau kabar Gembira kepada siapa pun. Perutusan ini pertama-tama didasarkan pada kuasa yang telah diberikan kepada Yesus (ay 18). Berdasarkan kuasa itulah, Yesus mengutus murid-murid-Nya untuk pergi, menjadikan semua bangsa menjadi murid-Nya dan membaptisnya, serta mengajarkan segala sesuatu yang telah diperintahkan Yesus kepada mereka (ay 19-20a). Yang menarik dalam perutusan ini adalah murid-murid tidak berjalan dan berjuang sendirian, tetapi Yesus senantiasa menyertai mereka, bahkan sampai akhir zaman (ay 20b).
Yesus juga mengutus kita untuk mewartakan Kabar Gembira bagi sebanyak mungkin orang di zaman ini. Kita diajak untuk menjadi murid yang setia dan taat dalam melakukan tugas perutusan-Nya. Hal ini akan nampak ketika kita berani menunjukkan kualitas diri sebagai murid yang handal dan tangguh menghadapi iming-iming duniawi. Kita tidak mudah tergoda dengan iming-iming tersebut, yang dapat membelokkan dan mengubah niat dan komitmen kita untuk mewartakan Kabar Gembira. Semoga kita masih dimampukan untuk mendahulukan kepentingan Kabar Gembira itu bagi banyak orang, daripada kepentingan diri sendiri. Muncul pertanyaan: masih signifikan dan relevankah keberadaan kita sebagai murid Yesus di dalam Gereja dan di tengah masyarakat?
0 komentar:
Posting Komentar